Luamaa sekali tidak nulis, padahal kemarin sudah berlangganan domain 2 tahun, tapi sepertinya aku membuang uang sia-sia :( aku berpikir jika aku sudah mengeluarkan uang untuk membeli domain jadi rajin nulis karena sayang uangnya, tetapi nggletek yo pancet ae mager ga nulis-nulis, hadeeh imaan..
Jadi, di usia masku yang ke 28 ini aku ingin mereviewnya, hahaha
bentar bentar mau masukkan foto dia dulu :
si Alif Maulahu Malikul Aflaak yang ditakdirkan lahir menjadi kakakku. Sejak dulu banyak sekali (anggota keluarga besar) yang menganggap dia problematik karena dia "terkenal" tambeng atau rebel sejak kecil. Mungkin dianggap seperti itu karena dia kecanduan game, suka main di warnet, dan sampai bolos sekolah.
Dewasa ini aku pernah menanyakan ke dia, kenapa saat kecil dia seperti itu, dia menjawab "karena aku wes diarani arek nakal, menisan wes", hal seperti ini pernah aku pelajari di kuliahan, teori labelling. Untuk refresh materi kuliahan aku membaca lagi disini, saat aku membaca lagi aku menjadi sedih, betapa saat itu masku yang saat itu masih belia dicap sebagai anak bandel dan betapa itu membuat harga dirinya rendah dan merasa dikucilkan oleh masyarakat.
Padahal saat dia kelas 6 SD (MI Al Ghozali Gambiran), saat guru matematikanya memberikan sayembara kepada seluruh peserta ujian akhir sekolah, barangsiapa mendapat nilai sempurna pada pelajaran matematika akan mendapatkan uang Rp 100.000, pada saat itu masku berhasil mendapatkannya, dan bisa membeli banyak hal, tas, sepatu, mainan, dll. Dia juga berhasil masuk SMP yang bagus pada saat itu.
Gara-gara beberapa kesalahan yang tidak begitu fatal, masku kena mental karena label orang-orang :(
Ingin aku berkata pada Alif saat itu,
"Kamu bukan anak nakal kok, kamu hanya ingin menjadi pro gamer dan inilah hal-hal yang bisa kamu lakukan tanpa merusak hidupmu.." *brb jadi manager pro gamer
aku, anak kecil yang mengintip di celah pintu saat kamu dipukuli oleh Om (disuruh oleh Mama dengan tujuan untuk mendisiplinkan) yang bisa aku sampaikan saat ini adalah :
Masku, kini kamu sudah jadi orang luar biasa, yang bekerja keras sekuat yang kamu bisa untuk menafkahi keluarga kecilmu. Tidak terlambat bagimu untuk mengganti tahun-tahun yang kamu lewatkan dengan sedih, kini kamu sebagai dewasa yang semoga sudah sembuh dengan luka innerchild-mu yang disebabkan oleh labelling orang-orang. Saatnya berbahagia dengan hasil kerja kerasmu dan terus berjuang biar bisa jajanin aku dan wawan, aseeekk~~
No comments:
Post a Comment