Mencoba Hidup Tanpa Sampo Selamanya - nisyahimani.blogspot.com

Monday, November 29, 2021

Mencoba Hidup Tanpa Sampo Selamanya

Seperti yang kita ketahui bersama  bahwa rambut adalah salah satu anggota tubuh yang menempel di tubuh kita dan menjadi mahkota tubuh yang senantiasa kita rawat setiap hari. Banyak cara yang kita lakukan untuk merawat rambut, seperti menyisirnya setiap hari agar tidak kusut, mencucinya dengan sampo atau yang biasa kita sebut keramas, melembabkannya dengan kondisioner, memaskeri rambut dengan produk jadi pabrikan ataupun dengan bahan alami seperti kemiri, lidah buaya, ataupun membawanya ke salon untuk perawatan.


Dengan memiliki anggota tubuh yang bernama rambut kita pun bisa berganti-ganti gaya, mulai dari bergaya polos dengan rambut gundul, bergaya militer dengan potongan cepak ataupun 3-2-1, bergaya modis, trendy, nyentrik merujuk pada berbagai model rambut yang terus berganti sesuai zaman, ataupun membiarkannya panjang alami tanpa model. Dengan memiliki anggota tubuh yang bernama rambut kita juga bisa bergaya seakan lebih muda dari usia sebenarnya, mulai dari merubah model ataupun warna rambut, karena hal tersebut cukup signifikan untuk mengurangi usia kita jika benar dilakukan dan jika melakukannya dengan benar.


Banyak kesenangan dan keuntungan yang timbul akibat memiliki rambut, tetapi kita juga harus mengakui bahwa memiliki rambut juga berarti kita mengeluarkan biaya tambahan untuk merawatnya seperti membeli sampo, kondisioner, masker rambut, parfum rambut, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Belum lagi rambut perempuan, selain menjadi bahan perdebatan, merawatnya juga perlu banyak biaya tergantung faktor –faktor yang mempengaruhi, seperti kemampuan finansial untuk mengalokasikan anggaran untuk merawat rambut, kebiasaan pergi ke salon, preferensi untuk mewarnai rambut dan lain sejenisnya.


Terlahir menjadi perempuan juga membuat saya resah saat rambut mulai berketombe, meskipun saya sudah rajin memakai sampo dan kondisioner. Apalagi bila lupa keramas maka akan menimbulkan protes dari orang sekitar, konon katanya wanita lebih tidak boleh bau daripada pria. Jadilah saya keramas untuk orang lain karena takut orang lain kebauan rambut saya.


Saat saya scrolling-scrolling instagram, muncul story selebgram perempuan aktivis kesehatan seksual yang ditanya tentang bagaimana pacarnya merawat rambut, yang mana pacarnya memiliki rambut gondrong tetapi terlihat sehat dan terawat dan ternyata jawabannya cukup mengagetkan saya, No Shampoo! Saya langsung merasa mendapat cahaya dari langit dengan backsound suara saya sendiri dengan efek menggaung “Apakah ini jawaban dari Tuhan untuk saya karena resah dengan permasalahan rambut berketombe?


Karena saya tertarik dengan bahasan tersebut, saya mengulik lebih dalam tentang No Shampoo ini. No Shampoo ini adalah kegiatan keramas tanpa menggunakan sampo, hanya menggunakan air saja dan ternyata hal ini pernah dilakukan banyak orang dengan tagar #NoPooChallenge dengan pro-kontranya. Saya mencoba mencari di youtube dan ternyata banyak yang telah melakukannya dengan kurun waktu 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 3 tahun dan bahkan 5 tahun.


Berminyak di Minggu-minggu Awal

Mbak Annabella dengan akun instagram @justannabella, salah satu aktivis lingkungan telah melewati 3 tahun hidupnya tanpa sampo, berkata dalam story instagramnya, “Its oily hair. It really isn’t that big of a deal and there are so many ways of hiding it if you’re that uncomfortable. Its such a shame that we’re worried about natural oils. Its really a biological mechanism to heal and nourish our scalp and we choose to strip it away with harmful shampoos”. Dengan zat kimia yang kita pakaikan pada rambut kita selama bertahun-tahun, mengikis minyak alami rambut kita dan akan membuat hari-hari awal #NoPooChallenge ingin menyerah karena saking banyaknya minyak pada rambut dan akan membuat rambut lepek parah. Semakin banyak zat kimia yang merusak rambut, maka akan semakin banyak pula minyak yang akan diproduksi oleh kulit kepala. Jadi, bertahanlah pada minggu atau bulan awal dalam mencoba melakukan hal ini karena minyak pada rambut sebenarnya bagus untuk menstimulasi tumbuhnya rambut baru sehingga rambut semakin tebal dan kuat.

 

Bebas Sampah Plastik dan Lebih Hemat

Bila melakukan hal ini dalam satu bulan saja kita sudah menghemat satu botol sampo. Bayangkan bila yang melakukan bertambah banyak dan bertambah lama, berapa banyak uang yang dihemat, berapa banyak penyu dan hewan laut lainnya yang terselamatkan dengan berkurangnya sampah botol sampo atau sampah sampo dengan kemasan plastik kecil yang biasanya berakhir di lautan. Hal ini bagus untuk kalian pertimbangkan apalagi bagi kalian yang sedang memulai peduli dengan lingkungan.

 

Perawatan dengan Bahan-bahan Alami

Setelah kalian berhasil melewati momen awal tanpa sampo dan merasa butuh hal lain untuk membersihkan rambut selain air, kalian bisa mencoba cuka apel, perasaan jeruk lemon, daging lidah buaya, kemiri, ataupun bahan alami lain yang bisa membantu untuk membersihkan rambut. Banyak yang sudah mencoba dan hasilnya memuaskan. 


Saya sangat tertarik dengan kegiatan keramas tanpa sampo ini dan sudah hampir 1 bulan melakukannya, yang saya rasakan adalah mandi terasa begitu menghemat waktu, meski rambut menjadi kaku dan saya rasa ketombe saya juga tidak serta-merta musnah, dia tetap bersemayam disana, ditambah saya berkerudung, meski saya tidak tau korelasinya apa. Suami saya pun mengikuti saya untuk tidak menggunakan sampo saat keramas, untuk aroma rambut, ya memang tidak akan berbau harum, karena harum rambut habis sampoan pun karena zat kimia kan? saat saya mencium bau rambut suami saya baunya ya seperti rambut, mungkin masih agak bau sedikit sih, suami saya juga bilang rambut saya bau, 
tetapi hal ini tetap tidak mengurungkan niat saya untuk melakukan kegiatan ini, mari kita lihat sampai berapa lama saya bertahan, wkwkwk.

 


No comments:

Post a Comment