Maret 2015. Masa kuliah kala itu. Masa-masa ngiler liat orang nikah.
Tulisan ini saya persembahkan untuk teman-teman yang mungkin sedih karena ditinggal nikah temennya, sahabatnya atau siapapun yang biasanya sebelum dia menikah dia selalu menemani dan selalu ada untukmu, tapi kini ia menghilang bagai ditelan bumi dan sekali bikin story instagram atau whatsapp pasti foto anaknya atau pasangannya. Atau gak posting jualan. hehe.
Percayalah. Temanmu tidak hilang, ia tidak melupakanmu. Ia hanya sibuk dengan keluarga barunya, beradaptasi setiap hari dengan kehidupan barunya. Ia sedang memahami pasangannya, atau sedang merisaukan omongan tetangga karena buah hati yang tak kunjung datang. Atau mungkin ia sedang tidak tidur semalaman karena bayi mungilnya sedang demam dan rewel. Yang jelas, kehidupan barunya menyita sangat banyak waktu dalam hidupnya. Mungkin menyesakkan baginya, tetapi mungkin juga membuatnya bahagia dan bersyukur.
Maklumilah bila ia tidak bisa seluang dulu untuk diajak bertemu. Kamu bisa mencari teman yang lain yang belum berkeluarga untuk jalan-jalan atau mungkin mendengar ceritamu. Cerita lelah bekerjamu, atau resah karena kuliahmu. Bukankah ini waktu yang baik untuk meluaskan pertemanan dan persahabatanmu? Bukan kehilangan sahabat, tapi menambah teman :)
Jangan membenci postingan jualannya. Hide saja bila kamu tidak berkenan. Atau mungkin postingan yang melulu tentang anak atau pasangannya. Bila itu terasa menyebalkan bagimu, tidak perlu langsung unfollow atau block. Bukankah ada tombol hide dan mute?. Dia masihlah temanmu yang dulu memiliki kenangan indah bersamamu.
Saat kamu menghubunginya dan dia slow respon. Sabar ya? mungkin bisa kamu tambah kata "balas kalau lagi senggang aja ya", atau kalau memang penting sekali, ada fitur telepon kan?. Mungkin kini, gawainya tak lagi 24jam bersamanya. Ada yang lebih penting yang mereka pegang. Dan mungkin kamu bisa bertanya padanya bagaimana rasanya pernikahan itu, apakah memang semembahagiakan itu, atau apakah mungkin memang semenyeramkan itu, kamu bisa menanyakan padanya. Agar mungkin kamu memahami bagaimana rasanya kehidupan setelah menikah.
Kamu tidak lebih lambat dari kami, dan kami pun tidak lebih cepat dari kalian. Masing-masing kita memiliki garis waktu berbeda, bukan dalam satu jalur lintasan perlombaan. Kamu tidak perlu cepat-cepat menyusul kami, nikmatilah kehidupan kalian. Karena setiap momen kehidupan adalah hal berharga yang takkan pernah terulang :)
No comments:
Post a Comment