Instagram dan Segala Ke-hirukpikuk-annya - nisyahimani.blogspot.com

Tuesday, December 5, 2017

Instagram dan Segala Ke-hirukpikuk-annya


Kali pertama aku berpikir, bahwa aku saja yang merasa kecanduan dengan instagram. Kecanduan disini adalah hampir setiap membuka gawai tidak pernah absen untuk membuka aplikasi berlogo ungu ini. Namun ternyata aku tidak sendirian, beberapa teman yang kukenal, dengan sadar meng-uninstall instagram dengan beberapa alasan. 

sebelum itu, aku ingin menunjukkan artikel dan hasil survey yang dilakukan Royal Society of Public Health. Bisa kalian lihat, bahwa Instagram adalah platform yang paling buruk dampaknya bagi kesehatan mental. Namun perlu digarisbawahi disini, bahwa hal tersebut tidak berlaku bagi semua orang, bahasa jawanya sih "gak diantem roto". Karena ada orang yang hanya mengikuti akun-akun tertentu saja, misal ; dakwah, hobi, dll, tanpa memfollow akun yang akan mengganggu arus media sosial mereka.

nah yang akan aku bahas disini adalah model follower-following  yang hampir mirip denganku. Mengapa media  sosial khususnya instagram menggangu kesehatan mental kita? 

Bila dari sudut pandangku, kejelekan dari instagram adalah :
1. Aku semakin membanding-membandingkan milikku dengan orang lain, aku membanding-bandingkan pencapaianku dengan pencapaian orang lain. 
2. Aku terseret dan menjadi kepo atas urusan orang lain, parahnya aku gampang melakukan judgement pada orang yang ku-kepo-i tersebut.
3. Aku tidak sempat berpikir "sadarlah bahwa apa yang ditunjukkan mereka terkadang bukanlah serta merta hal yang  sesungguhnya terjadi" pada setiap postingan yang mereka unggah. 
4. Merusak jadwal istirahat/ jam produktif.

Alasan yang pertama. Bila itu dalam bentuk memamerkan kekayaan, harta, kemewahan, aku tidak begitu tertarik. Namun bila orang-orang mulai menunjukkan seberapa besar pencapaian mereka dalam hidup, seberapa berhasil projek yang mereka bangun, seberapa besar prestasi yang diraih, seberapa banyak orang-orang yang terbantu dengan program yang mereka inisiasi. Hal-hal itulah yang sedikit mengusik hatiku :( karena apa? karena aku tidak dapat meraihnya.. Apalah aku, yang jangankan bermanfaat bagi orang lain, bermanfaat bagi diri sendiri saja kadang masih kupertanyakan :( (bahasan ini telah kuulas di postingan ini). Tapi temannya temanku pernah berkata "Terkadang hidup itu juga perlu pemeran figuran seperti kita, agar tak semua  berebut menjadi pemeran utama". wehehe.. tapi dipikir-pikir lagi, sebenarnya kita adalah pemeran utama dalam hidup kita sendiri kan? :))

Alasan yang kedua. Siapa sih yang tidak tahu akun gosip yang terkenal sejagat instagram zaman now?. Dengan beredarnya akun-akun gosip yang viral di media sosial, kita semakin mudah membicarakan orang lain, utamanya artis, dan jatuhnya gibah tapi ga berasa. Fitur tagging juga seakan menfasilitasi rasa kepo kita, meskipun di sisi lain fitur person tag juga bermanfaat. Intinya, instagram membawa kita jauh memasuki kehidupan orang lain dengan mudah tanpa kita perlu permisi kepada orang tersebut, entah itu artis atau bukan.

Alasan yang ketiga. "sadarlah bahwa apa yang ditunjukkan mereka terkadang bukanlah serta merta hal yang sesungguhnya terjadi", pernyataan tersebut harusnya ditanamkan lekat-lekat pada benak, tapi sedihnya scroll dan klik yang sangat cepat dan instan membuat kita tidak bisa untuk berhenti di salah satu postingan yang bikin iri dan mulai berkata dalam hati "sadar.. sadar.. bahwa yang mereka capai adalah buah dari darah, keringat, kerja keras yang sangat sulit". Ya, keinstanan membuat kita sulit menganalisa dengan cermat, tepat dan berprasangka baik.

Alasan yang keempat. Paparan layar yang terus menerus akan membuat kita tidak mengantuk, karena mata kita memberitahu ke otak (hormon melatonin)
bahwa ini masih belum gelap, ini masih belum malam, belum saatnya tidur dan hal tersebut mempengaruhi kualitas tidur kita. Bahkan saya beberapa kali tidur lewat tengah malam tanpa sengaja karena terlalu masuk dan larut  menjelajahi instagram hingga lupa waktu. Bahkan penelitian pada suatu artikel menunjukkan bahaya serius  menggunakan gadget sebelum tidur, dalam hal ini instagram berperan besar dalam penggunaan gadget tersebut.

Hasil yang saya dapat setelah meninggalkan instagram beberapa minggu dan beberapa bulan, saya mendapatkan sedikit ketenangan dan sedikit bisa mengatur kembali jadwal tidur, meskipun harus tertinggal beberapa informasi yang hanya dibagikan di instagram oleh beberapa kawan, yaaa hanya kekurangan minor lah, jauh lebih banyak manfaat yang didapat. 

jadi kesimpulannya, gunakan media sosial dengan bijak ya guys!



No comments:

Post a Comment