Tapi niat hanyalah niat. Godaan yang saya alami begitu destruktif untuk meruntuhkan niat menulis saya.
1. Godaan untuk Menulis Sesuatu yang "Bermanfaat" atau "Berisi" saja.
Layaknya penulis idolaqu, mas Kurniawan Gunadi, atau mbak Ghea Safferina, dan mas mbak inspirasyionel lainnya, mereka menulis sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi pembacanya, membuat termotivasi dan berpikir tentang makna kehidupan dan kebermanfaatan. Lalu.. keder lah niat saya untuk menulis karena tulisan saya yang (mungkin) nantinya ecek-ecek dan "kurang gizi".
Tapi bagaimanapun juga, godaan ini harus tetap dilawan kan? :( practice make perfect, bila saya terus-terusan menulis lama-lama saya akan bisa menulis "hal biasa" menjadi tulisan berkadar gizi tinggi kan? iya kan?
2. Kasur Terlihat Lebih Menggoda daripada Membuka Laptop di Malam Hari
Bukankah dholim saat saya bekerja di kantor lalu menulis blog pribadi menggunakan komputer dan internet kantor? Oleh karena itu saya tidak melakukannya. Ashar sepulang ngantor, istirahat sebentar, gegoleran, lalu tetiba magrib. Setelah magrib tak lama kemudian isya. Setelah isya.. Badan sudah meminta dijatuhkan dalam empuknya kasur, lalu luluhlah saya didekap bantal guling (meski nyatanya masih bermain smartphone) lalu terlelap.
Hadeeeh gitu aja terooooss!!!!1!1! 1! Kapan produktifnya maaan?1?!?1
3. Godaan "Tak Perlu Menjelaskan Siapa Dirimu, Karena yang Menyukaimu Tak Membutuhkannya, dan yang Membencimu Tak Mempercayainya"
Godaan ini yang membuat draft tulisan cerita personal saya hanya menjadi draft. Tanpa tindak lanjut tambahan tulisan untuk dapat dipublish.
hmmm...
Lalu saya berpikir kembali, tidak bolehkah saya menceritakan tentang kehidupan saya? lalu agar saya dapat mengenangnya lagi di waktu yang lain? lalu agar dapat diambil pelajaran dan hikmah bagi saya di waktu yang lain, atau bahkan bagi orang lain? Tidakbolehkah saya?
Saat hati kecil saya membisik "boleh....", terbitlah postingan ini. Dan tulisan saya yang mungkin akan semakin rajin update atau malah sebulan sekali atau bahkan 6 bulan sekali. Karena saya tau, yang paling konsisten dari diri saya, adalah ketidakkonsistenan saya dalam menulis.
bener banget mbaakkk~
ReplyDeletekadang saya juga ngerasa rada malu kalo posting hal-hal personal yang receh dan gak penting karena hanya sekedar curhatan semata. Berasa gak berkualitas gitu :( gara-gara hal tersebut akhirnya bikin saya mandek nerbitin tulisan di blog deh...
Tapi sekarang saya merubah mindset saya bahwa saya menulis blog untuk kepuasan pribadi, bukan untuk yang lain. Jadi saya berusaha menulis sesuatu yang emang "saya banget" hehehe rasanya fun aja gitu...
jadi kalo saya suka nulis hal personal, why not ? selama gak terlalu mengumbar privasi dan merugikan yang lain heheh
hihi gitu ya mbak, okedeh aku tak ikutan jugaa :D
Deletemari kita belajar konsisten bareng, btw kalo ada yang mau tau review smartphone baru 2020 bisa ke https://pindahlubang.com yaa. makasih
ReplyDelete